Produksi Multimedia, sesuai
dengan judul mata kuliahnya, mata kuliah ini memberi wawasan mengenai bagaimana
cara untuk menghasilkan produk jurnalistik secara multimedia. Melalui mata
kuliah ini, saya semakin sadar betapa pentingnya untuk menyajikan sesuatu
secara multimedia di era digital ini. Betapa sayangnya apabila kita memiliki
informasi yang baik untuk diketahui masyarakat, namun tertinggal hanya karena
produk berbentuk monoton (mis: teks saja).
Multimedia yang didalami selama
proses belajar mata kuliah Produksi Multimedia adalah menulis teks online, menautkan foto, video, grafik,
dan bahkan audio. Menulis teks online dibiasakan
oleh dosen pengampu untuk dilakukan mahasiswa setiap sehabis pertemuan.
Kompasiana menjadi ladang bebas bagi mahasiswa FISIP UAJY untuk menyampaikan
informasi sekaligus mengasah kemampuan untuk menghasilkan produk jurnalistik
yang bersifat multimedia. Tidak sampai di situ, setiap pertemuan pula dibarengi
dengan kegiatan saling menilai antar teman yang kemudian didiskusikan, “mengapa
tulisan seperti ini setara dengan angka sekian?”.
Mahasiswa juga diajarkan untuk
aktif di media audio. Hal ini dilakukan dengan memberikan tugas untuk membuat
sebuah podcast, yang dihubungkan
dengan tugas di kompasiana melalui tautan.
Mata kuliah PMM ini mempersiapkan
mahasiswa untuk menjadi seorang jurnalis, terlebih dalam praktek yang berbasis soft skill. Selain membuat naskah
berita, mahasiswa diberi pengalaman untuk terjun melakukan live report, juga melalui tugas membuat Photo Story yang mendorong mahasiswa bisa memotret, mengedit, dan
memberi caption pada foto.
Pula, mahasiswa dibentuk dalam
kelompok-kelompok kecil untuk membuat suatu program radio yang mendorong mahasiswa untuk mengerjakan produksi yang
dilakukan awak-awak media. Kelompok berembug,
merencanakan, dan melakukan produksi meliputi pembuatan Iklan Layanan
Masyarakat (ILM), bulletin, jingle radio,
program radio, dan sebagainya.
Saya belajar banyak melalui
Produksi Multimedia seperti harus kontan menulis baik artikel maupun berita, sebisa mungkin
menghasilkan produk yang multimedia, juga melakukan perekaman podcast dengan mengedit dan menambahkan
musik ke dalam rekamannya.
Mengenai nilai, berdasarkan
dinamika di kelas dan perkembangan pada diri saya sendiri, saya pantas
mendapatkan nilai B+, karena saya mengikuti untuk mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan dengan usaha terbaik saya. Dalam dinamika UTS, saya juga aktif
berperan dalam kelompok dengan cara menyumbang ide beberapa Iklan Layanan
Masyarakat, berita, naskah drama radio, naskah program zodiac, dan menjadi
penyiar radio. Mengapa B+ dan tidak A? karena setelah UTS, saya pribadi mulai
kendor semangatnya dalam belajar di kelas ini dan beberapa kali tidak mengikuti
dinamika dan tempo yang sama dengan teman-teman lainnya. Bahkan hal ini tentu
agak menyulitkan teman-teman sekelompok saya. Namun, tetap saya mengusahakan
yang terbaik yang dapat saya kerjakan selama proses UAS ini.
Portofolio :
1.
Tulisan
di Kompasiana dengan judul “Jurnalisme Masa Depan? Mau dibawa ke Mana?”
2.
Tulisan
di Kompasiana dengan judul “Visual Story Telling Penting. Kenapa?”
3.
Podcast
di Soundcloud dengan judul “Jurnalisme Masa Depan, Bakal Seperti Apa YA?
#EssieNyangkem”
4.
Podcast
di Soundcloud dengan judul “Kuliah Sambil Kerja?”
Comments
Post a Comment